Jakarta - 'Once you have been there, you won't want to go home'
Sepenggal kalimat itu dilontarkan penulis travelling kawakan asal Inggris, Richard Mann. Dalam bukunya 'Lombok's 3 Gilis', pujian terhadap Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno bukan tanpa alasan atau melebih-lebihkan. Wisatawan asing yang mampir ke sini, hampir semuanya
ketagihan dan enggan kembali pulang ke kampung halaman.
"Saya sudah 3 kali kesini. Ini yang keempat. Ada sesuatu yang membuat saya tidak ingin segera pulang," kata seorang turis Eropa, Jackson kepada detikcom di Gili Air, Nusa Tenggara Barat, pada akhir pekan lalu, Minggu (30/10/2011).
Jackson tidak sendiri. Menurut beach boy yang banyak memandu para turis asing, kebanyakan turis asing berulang kali ke Gili tanpa rasa bosan.
"Minimal mereka 7-10 hari di sini. Bule-bule itu menghabiskan waktu dengan membaca buku, berjemur, snorkling dan menyelam. Kalau malam mereka nongkong di bar sampai pagi," ucap seorang beach boy, Dhika.
3 Gili tersebut memang telah populer di masyarakat Eropa dan Australia, terutama penggila diving. Keindahan alam bawah laut akan diselam pada pagi hingga siang. Sementara sore hari sampai matahari tenggelam, para wisatawan tersebut banyak memanjakan diri dibawah terik matahari tropis sambil mengoleskan cairan sunblock berharap kulit mereka menghitam.
3 Gili menawarkan hamparan pasir putih dengan garis pantai yang elok. Juga gradasi warna sempurna dari putih ke biru langit membuat ilusi optik terlihat sangat sempurna. Di bawah laut menyimpan pemandangan eksotis yang diburu penggila diving dan snorkling seluruh dunia. Pesona bawah laut 3 Gili mampu bersaing dengan Wakatobi dan Bunaken.
Di pulaunya sendiri, berbagai hotel kelas backpacker hingga yang mewah tersedia. Semua menyediakan paket berbulan madu untuk pasangan muda menikmati romantisme 3 Gili. Sementara yang suka party, tersedia jajaran pub atau bar yang menyediakan musik dan minuman berkelas. Warung internet (warnet) atau hotel ber-wifi tersebebar di seluruh pulau guna memajang profil picture di Gili untuk halaman facebook atau twetter.
"Pulau ini merupakan pertemuan alam yang masih perawan dengan tradisi wisatawan asing dari luar. Saya menemukan banyak inspirasi untuk menulis dari pulau ini," kata novelis Okky Madasari yang sedang berlibur keduakalinya di kawasan Gili.
Menuju 3 Gili, wisatawan dapat menggunakan perahu tempel motor dari Bangsal, Lombok menuju Gili. Lama perjalanan sekitar 30-40 menit. Sebelumnya, para turis perlu menempuh waktu sekitar 1 jam dari Bandara Internasional Lombok (BIL). Namun, lama perjalanan yang melelahkan terbayar lunas begitu menginjak kaki di Gili, bahkan enggan pulang.
"Sekali Anda ke sini, Anda tidak punya keinginan untuk kembali pulang ke rumah," begitulah Richard Mann memberikan garansi kepuasan.
Sepenggal kalimat itu dilontarkan penulis travelling kawakan asal Inggris, Richard Mann. Dalam bukunya 'Lombok's 3 Gilis', pujian terhadap Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno bukan tanpa alasan atau melebih-lebihkan. Wisatawan asing yang mampir ke sini, hampir semuanya
ketagihan dan enggan kembali pulang ke kampung halaman.
"Saya sudah 3 kali kesini. Ini yang keempat. Ada sesuatu yang membuat saya tidak ingin segera pulang," kata seorang turis Eropa, Jackson kepada detikcom di Gili Air, Nusa Tenggara Barat, pada akhir pekan lalu, Minggu (30/10/2011).
Jackson tidak sendiri. Menurut beach boy yang banyak memandu para turis asing, kebanyakan turis asing berulang kali ke Gili tanpa rasa bosan.
"Minimal mereka 7-10 hari di sini. Bule-bule itu menghabiskan waktu dengan membaca buku, berjemur, snorkling dan menyelam. Kalau malam mereka nongkong di bar sampai pagi," ucap seorang beach boy, Dhika.
3 Gili tersebut memang telah populer di masyarakat Eropa dan Australia, terutama penggila diving. Keindahan alam bawah laut akan diselam pada pagi hingga siang. Sementara sore hari sampai matahari tenggelam, para wisatawan tersebut banyak memanjakan diri dibawah terik matahari tropis sambil mengoleskan cairan sunblock berharap kulit mereka menghitam.
3 Gili menawarkan hamparan pasir putih dengan garis pantai yang elok. Juga gradasi warna sempurna dari putih ke biru langit membuat ilusi optik terlihat sangat sempurna. Di bawah laut menyimpan pemandangan eksotis yang diburu penggila diving dan snorkling seluruh dunia. Pesona bawah laut 3 Gili mampu bersaing dengan Wakatobi dan Bunaken.
Di pulaunya sendiri, berbagai hotel kelas backpacker hingga yang mewah tersedia. Semua menyediakan paket berbulan madu untuk pasangan muda menikmati romantisme 3 Gili. Sementara yang suka party, tersedia jajaran pub atau bar yang menyediakan musik dan minuman berkelas. Warung internet (warnet) atau hotel ber-wifi tersebebar di seluruh pulau guna memajang profil picture di Gili untuk halaman facebook atau twetter.
"Pulau ini merupakan pertemuan alam yang masih perawan dengan tradisi wisatawan asing dari luar. Saya menemukan banyak inspirasi untuk menulis dari pulau ini," kata novelis Okky Madasari yang sedang berlibur keduakalinya di kawasan Gili.
Menuju 3 Gili, wisatawan dapat menggunakan perahu tempel motor dari Bangsal, Lombok menuju Gili. Lama perjalanan sekitar 30-40 menit. Sebelumnya, para turis perlu menempuh waktu sekitar 1 jam dari Bandara Internasional Lombok (BIL). Namun, lama perjalanan yang melelahkan terbayar lunas begitu menginjak kaki di Gili, bahkan enggan pulang.
"Sekali Anda ke sini, Anda tidak punya keinginan untuk kembali pulang ke rumah," begitulah Richard Mann memberikan garansi kepuasan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan