Inilah Gaji Gubernur Dan Bupati Se Indonesia

Dalam beberapa kali kesempatan bertemu langsung dengan pemerintah pusat baik Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, bahkan dengan Kepala Pemerintahan (dalam hal ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono), para kepala daerah baik Gubernur maupun Wali Kota atau Bupati, mengeluhkan besaran gaji mereka yang tidak kunjung naik.

DPD-DPC Partai NasDem Lombok Timur

Kehidupan nasional Indonesia saat ini sudah berada pada titik yang mengkahwatirkan. Reformasi 1998 sebagai tonggak ikhtiar demokratisasi Indonesia ternyata menyisakan kekecewaan banyak orang. Demokratisasi menjadi rutinitas suksesi kekuasaan tanpa memunculkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas, visioner, dan layak diteladani. Neoliberalime begitu mantap mencengkeram ekonomi Indonesia, sementara jatidiri sebagai orang Indonesia pun semakin tercerabut.

ingin jadi wirausaha yang sukses ikuti lima cara ini

3)Secara ringkasnya anda kena meneliti syarikat, produk, budaya , teamwork dan orang di sekeliling anda sebelum memulakan bisnes.

ISTIGHFAR DAN TAUBAT KUNCI REZEQI

Allah s.w.t dan Rasul-Nya tidak meninggalkan umat Islam tanpa petunjuk dalam kegelapan dan keraguan dalam usaha mencari kehidupan. Tetapi sebaliknya, sebab-sebab mendapat rezeki telah diatur dan dijelaskan. Sekiranya umat ini mahu memahami dan menyedarinya, nescaya Allah s.w.t akan memudahkannya mencapai jalan-jalan untuk mendapat rezeki dari setiap arah, serta akan dibukakan untuknya keberkatan dari langit dan bumi. Oleh hal yang demikian itu, perlu dijelaskan tentang berbagai-bagai sebab di atas dan meluruskan pemahaman yang salah dalam usaha mencari rezeki.

APAKAH HUKUM MEWARNAKAN RAMBUT MENGUNAKAN PEWARNA YANG DINYATAKAN HALAL, WALAU PUN BERMACAM-MACAM WARNA?

Apa yang penting bagi orang yang ingin mewarnakan rambut ialah bahan pewarna itu halal dan telap air seperti inai (ini jelas harus dan disebut di dalam hadis) kerana jika tidak telap air, wuduk anda dianggap tidak sah.

Ahad, 11 Disember 2011

cuti-cuti ke lombok, murah, nyaman, aman.

liburan biaya minim kepuasan meksimal.. hubungi kami,,
telpon terus kami untuk makluman DETAIL.... +628175772588   atau di Email: glory.lombok@gmail.com atau e_puel@yahoo.com

Selasa, 1 November 2011

Tersihir Pesona 3 Gili di Lombok


Jakarta - 'Once you have been there, you won't want to go home'




Sepenggal kalimat itu dilontarkan penulis travelling kawakan asal Inggris, Richard Mann. Dalam bukunya 'Lombok's 3 Gilis', pujian terhadap Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno bukan tanpa alasan atau melebih-lebihkan. Wisatawan asing yang mampir ke sini, hampir semuanya

ketagihan dan enggan kembali pulang ke kampung halaman.

"Saya sudah 3 kali kesini. Ini yang keempat. Ada sesuatu yang membuat saya tidak ingin segera pulang," kata seorang turis Eropa, Jackson kepada detikcom di Gili Air, Nusa Tenggara Barat, pada akhir pekan lalu, Minggu (30/10/2011).

Jackson tidak sendiri. Menurut beach boy yang banyak memandu para turis asing, kebanyakan turis asing berulang kali ke Gili tanpa rasa bosan.
"Minimal mereka 7-10 hari di sini. Bule-bule itu menghabiskan waktu dengan membaca buku, berjemur, snorkling dan menyelam. Kalau malam mereka nongkong di bar sampai pagi," ucap seorang beach boy, Dhika.

3 Gili tersebut memang telah populer di masyarakat Eropa dan Australia, terutama penggila diving. Keindahan alam bawah laut akan diselam pada pagi hingga siang. Sementara sore hari sampai matahari tenggelam, para wisatawan tersebut banyak memanjakan diri dibawah terik matahari tropis sambil mengoleskan cairan sunblock berharap kulit mereka menghitam.

3 Gili menawarkan hamparan pasir putih dengan garis pantai yang elok. Juga gradasi warna sempurna dari putih ke biru langit membuat ilusi optik terlihat sangat sempurna. Di bawah laut menyimpan pemandangan eksotis yang diburu penggila diving dan snorkling seluruh dunia. Pesona bawah laut 3 Gili mampu bersaing dengan Wakatobi dan Bunaken.

Di pulaunya sendiri, berbagai hotel kelas backpacker hingga yang mewah tersedia. Semua menyediakan paket berbulan madu untuk pasangan muda menikmati romantisme 3 Gili. Sementara yang suka party, tersedia jajaran pub atau bar yang menyediakan musik dan minuman berkelas. Warung internet (warnet) atau hotel ber-wifi tersebebar di seluruh pulau guna memajang profil picture di Gili untuk halaman facebook atau twetter.

"Pulau ini merupakan pertemuan alam yang masih perawan dengan tradisi wisatawan asing dari luar. Saya menemukan banyak inspirasi untuk menulis dari pulau ini," kata novelis Okky Madasari yang sedang berlibur keduakalinya di kawasan Gili.

Menuju 3 Gili, wisatawan dapat menggunakan perahu tempel motor dari Bangsal, Lombok menuju Gili. Lama perjalanan sekitar 30-40 menit. Sebelumnya, para turis perlu menempuh waktu sekitar 1 jam dari Bandara Internasional Lombok (BIL). Namun, lama perjalanan yang melelahkan terbayar lunas begitu menginjak kaki di Gili, bahkan enggan pulang.

"Sekali Anda ke sini, Anda tidak punya keinginan untuk kembali pulang ke rumah," begitulah Richard Mann memberikan garansi kepuasan.

Khamis, 27 Oktober 2011

Paket wisata gratis ke Lombok dan Gili-Gili, Pulau Surga yang Ideal untuk Anda.

Siap untuk kuis indonesia.travel periode 2?
Jawab pertanyaan sebanyak-banyaknya dan ajak teman-teman Anda untuk ikutan kuis ini. Kumpulkan poinnya dan menangkan:
Paket wisata gratis ke Lombok dan Gili-Gili, Pulau Surga yang Ideal untuk Anda.
Nikmati pengalaman seru berkunjung ke desa asli Suku Sasak, jelajahi Pantai Senggigi, Pantai Kute, Tanjung Aan dan Gili-Gili (Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air). Hadiah termasuk tiket, akomodasi dan uang saku.
Selain dapat pengetahuan yang luar biasa, siapa tahu Anda adalah salah satu pemenang yang beruntung mendapatkan pengalaman wisata seru yang tak terlupakan.
Kuis ini berlangsung pada 3 Oktober 2011 - 26 November 2011

Aturan main: klik disini

Rabu, 26 Oktober 2011

Pengusaha Hotel Bali Mulai Lirik Properti Lombok




- Pulau Lombok kini menjadi buah bibir karena akan dibangun proyek kawasan wisata terintegrasi Mandalika senilai Rp 27 triliun. Hal ini pun menjadi daya tarik pengusaha hotel yang selama ini fokus membangun properti di Bali.

"Ada beberapa teman yang sudah mulai melirik dan sudah ekspansi ke sana," kata Sekretaris BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Perry Markus kepada detikFinance, Rabu (26/10/2011).

Perry menuturkan posisi Bali dan Lombok sejatinya saling melengkapi dalam menyajikan tempat wisata bagi para pelancong lokal maupun asing. Ia pun menyadari saat ini infrastruktur di Bali terutama jalan sudah mulai kurang mendukung, sehingga perlu ada destinasi baru disekitar Bali sebagai alternatif.

"Dua destinasi ini punya daya tarik sendiri, tapi kalau semua diarahkan ke Bali tak ada alternatif, maka itu tak akan menampung. Kita tahu runway di Bali masih single, sekarang ini kita sudah mengalami kemacetan. Kenyamanan sudah tak ada lagi, memungkinkan wisatawan akan memilih apakah akan ke Lombok, ini hanya pilihan apakah Bali atau Lombok," katanya.

Meskipun ia mengakui, kawasan Lombok perlu berbenah dalam menyiapkan sumber daya manusia disektor perhotelan. Saat ini, lanjut Perry, pembangunan hotel dan peristirahatan di Bali sudah begitu pesat sehingga harus diimbangi dengan dukungan infrastruktur.

"Tren ke depan, untuk bergeser itu ada, kita tak bisa memungkiri, orang kalau berwisata berkali-kali bosan, butuh lokasi baru," katanya.

Dikatakan Perry, di kawasan Bali saat ini konsentrasi pembangunan kawasan properti seperti hotel dan semacamnya lebih fokus di wilayah selatan seperti Nusa Dua, Kuta, Jimbaran dan lain-lain. Sementara kawasan Bali utara seperti Karang Asem belum terlalu banyak dilirik. Ia berharap perlu ada pembagian konsentrasi dalam hal pembangunan akomodasi.

"Sekarang ini unggulanya masih di Bali, kalau ekspansi ke arah Lombok memang ada beberapa mencoba ke sana karena keadaan alam yang masih asli dan pantai-pantainya masih bagus," katanya.

Seperti diketahui proyek kawasan wisata Mandalika Lombok diperkirakan akan menelan dana hingga Rp 27 triliun. Setidaknya ada enam investor yang menandatangani nota kerjasama pembangunan wisata Mandalika. Terdapat tiga korporasi besar yang berinvestasi mengembangkan kawasan wisata Mandalika Lombok selain BUMN.

Tiga korporasi itu adalah PT Gobel Internasional yang merupakan milik pengusaha Rachmat Gobel yang mendapatkan konsesi lahan seluas 350 hektar untuk membangun fasilitas ramah lingkungan untuk pengelolahan air minum dan limbah. Gobel Internasional juga akan membangun resor dan hotel berbintang.

Selain itu, MNC Group milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo melalui anak usahanya PT Global Land Develompment juga memperoleh konsesi mengelola 400 hektar lahan.

MNC akan membangun theme park atau taman hiburan terintegrasi seperti disneyland, underwater park dan techno park. MNC Group juga akan membangun sirkuit balap Formula Satu (F1), plenary hall untuk penyelenggaraan konser dan pelabuhan laut untuk kapal pesiar dan kapal laut.

Perusahaan lain adalah Rajawali Group melalui anak usaha PT Canvas Develovment sdn.bhd, yang akan membangun resort kelas atas, hotel berbintang dan villa di areal seluas 100 hektar. Saat ini di kawasan ini, Rajawali Group sudah mengoperasikan dan mengelola hotel bintang lima.

Jumaat, 21 Oktober 2011

Kawasan Wisata Mandalika Diresmikan

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (21/10/2011) ini, meresmikan dimulainya pengembangan kawasan wisata Mandalika, di Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pengembangan kawasan wisata pantai ini diperkirakan berlangsung selama 10 tahun dan memerlukan biaya sekitar Rp 3 miliar dollar AS atau Rp 27 miliar.
Dalam rencana besar pengembangan, kawasan Mandalika didesain memiliki kelengkapan, antara lain Taman Bawah Laut (underwater park), resor mewah, desa budaya, dan lapangan golf. Total luas area wisata pantai yang dikembangkan itu mencapai 1.175 hektar. Pembangunan melibatkan sejumlah investor dari BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan daerah.
Presiden meminta agar semua pihak, terutama pemerintah daerah, sungguh-sungguh membuat kawasan Mandalika menjadi semenarik mungkin. Hanya dengan cara itu, wisatawan asing dan domestik datang berduyun-duyun ke Mandalika. "Saya tidak bisa membuat Kepres (Keputusan Presiden) yang meminta orang untuk datang ke Mandalika," tutur Yudhoyono.
Sejumlah menteri hadir dalam acara peresmian yang digelar di tepi pantai itu, antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Koordinator Kesejaheraan Rakyat Agung Laksono, serta Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

Khamis, 20 Oktober 2011

PRESIDEN RESMIKAN BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK



Lombok Tengah, NTB, 20/10 (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan pengoperasian Bandara Internasional Lombok yang berlokasi di Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis.
     Peresmian Bandara Internasional Lombok (BIL) itu ditandai dengan pemukulan gendang beleq (besar) dan penandatanganan prasasti, setelah Presiden menyampaikan pidato singkat. 
     Presiden didampingi Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Dirut PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo, dan Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi saat memukul gendang beleq dan menandatangani prasasti, yang diikuti oleh 20 pemukul gendang beleq yang telah dipersiapkan.
     Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta istri Hj Mufidah Jusuf Kalla juga terlihat dalam acara itu, selain para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II dan pejabat setingkat menteri.
     Seremoni peresmian Bandara Lombok itu juga dimeriahkan dengan persembahan kesenian dan tarian etnik 'Gendang Beleq Rembak'.
     Presiden juga berkesempatan meninjau fasilitas bandara sekaligus memimpin penanaman pohon di kawasan bandara yang luas arealnya mencapai 551,8 hektare itu.
     Pada kesempatan itu Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi melaporkan bahwa Bandara Lombok itu memiliki landasan pacu 2.750 meter x 40 meter sehingga mampu didarati pesawat Airbus 330 atau Boeing 767 dan dapat menampung 10 unit pesawat di lapangan parkir (apron).
    Terminal penumpang BIL seluas 21 ribu meter persegi, yang mampu menampung tiga juta penumpang setahun. Luas areal parkir mencapai 17.500 meter persegi.
    Megaproyek BIL benilai Rp945,8 miliar ini terdiri atas Rp795,8 miliar tanggungan Angkasa Pura I, sebesar Rp110 miliar menjadi tanggungan Pemprov NTB dan Rp40 miliar dibebankan kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
     Bandara Lombok itu sudah dioperasikan manajemen PT Angkasa Pura I sejak 1 Oktober 2011.
     "Kami bangga dan bahagia karena pada hari ini dapat melihat acara peresmian bandara internasional yang sudah lama dinanti-nantikan ini," ujar Zainul.
     Sementara itu, Menteri Perhubungan EE Mangindaan yakin bahwa bandara internasional itu akan menjadi salah satu pintu masuk  masyarakat dunia terutama wisatawan.
     "Kami yakin bandara ini juga akan menjadi pendorong kemajuan ekonomi nasional dan daerah," ujarnya. (*)

Selasa, 18 Oktober 2011

GERAKAN NASIONAL SADAR WISATA 2011 DICANANGKAN DI LOMBOK

Lombok Tengah, NTB, 18/10 (ANTARA) - Gerakan Nasional (Gernas) Sadar Wisata 2011 dicanangkan di Desa Sade, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, sekitar 50 kilometer arah selatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa.
     Gerakan Nasional (Gernas) Sadar Wisata 2011 itu dicanangkan Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Firmansyah Rahim, bersama Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H Badrul Munir, dan Bupati Lombok Tengah Suhaili FT serta pejabat terkait lainnya.
     Gernas Sadar Wisata itu diselaraskan dengan Aksi Sapta Pesona yang meliputi aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan itu, diwarnai beragam acara antara lain gelar seni budaya yang mencakup pementasan kesenian dan penyerahan penghargaan Bina Seni Sapta Pesona.
     Sapta pesona merupakan syarat yang harus dapat diwujudkan untuk meningkatkan daya tarik dan kenyaman lingkungan pada setiap destinasi pariwisata, sehingga wisatawan memiliki pengalaman kunjungan yang berkualitas dan berkesan.
     Selain sebagai sarana kampanye sadar wisata di masyarakat, momentum gerakan nasional itu juga merupakan wadah diskusi atau saling tukar menukar informasi antara kelompok sadar wisata dengan pemerintah.
     Perhelatan sadar wisata 2011 itu juga merupakan ajang pertemuan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi se-Indonesia.
     Kaum akademisi, pelaku usaha pariwisata, asosiasi pariwisata, kelompok seni, LSM, pekerja media massa, pelajar dan tokoh masyarakat, juga berperanserta dalam Gernas sadar wisata itu.
     Bazar produk wisata juga mewarnai Gernas sadar wisata itu, yang mempromosikan beragam produk seni kerajinan, mutiara dan kuliner khas lokal yang digemari banyak wisatawan.
     Gernas Sadar Wisata 2011 itu merupakan kegiatan kelima semenjak diprogramkan 2007 di Bandung, Jawa Barat, kemudian 2008 di Buleleng, Bali, dan 2009 di Pantai Depok, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan 2010 di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
     Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Firmansyah Rahim mengatakan, Gernas sadar wisata itu merupakan gerakan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat guna mewujudkan Sapta Pesona.
     "Terwujudnya Sapta Pesona pada gilirannya dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang nantinya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal," ujarnya.
     Firmansyah menekankan, pentingnya kampanye sadar wisata yang yang lebih difokuskan untuk menumbuhkan pemahaman masyarakat tentang sadar wisata, sekaligus menggalang dukungan peran dan partisipasi masyarakat dalam menciptakan iklim dan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembangnya pariwisata di daerah.          
     Firmansyah juga berkesempatan membuka Gerakan Kebersihan dan Penghijauan yang ditandai dengan penanaman pohon secara simbolis dan penyerahan alat kebersihan yang menjadi momentum dimulainya Gerakan Bersih Desaku dan Gerakan Hijau Desaku.
     Gerakan Bersih Desaku itu merupakan sebuah kegiatan kerja bhakti bersama lingkungan Desa Sade. Sementara Gerakan Hijau Desaku mengarah kepada upaya penanaman pohon yang mencakup 500 batang bibit pohon. (*)

Isnin, 22 Ogos 2011

GUBERNUR: JANGAN JUAL LOMBOK PAKAI NAMA BALI

Mataram, 22/8 (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH M Zainul Majdi, mengatakan, jangan menjual potensi pariwisata Lombok menggunakan nama Bali karena akan terjadi kontradiktif.

        "Ada kontrakdiktif kalau Lombok yang dijual tapi yang mau ke depan menggunakan nama Bali," kata Zainul seusai menghadiri Sidang Paripurna IV DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Senin.  
   Salah satu materi yang mengemuka dalam Sidang Paripurna DPRD NTB itu yakni penolakan wakil rakyat terhadap PT Bali Tourism Development Corporation (BTDC) yang dipercayakan pemerintah pusat untuk mengembangkan kawasan wisata Mandalika, yang terletak di bagian selatan Pulau Lombok, NTB.

        PT BTDC merupakan perusahaan BUMN yang mengembangkan pariwisata Bali, dan tergolong sukses dalam perencanaan dan pengembangan wisata resort Nusa Dua yang kini telah berdiri 25 unit hotel dengan jumlah kamar hampir 4.000 unit.

        Sementara kawasan wisata Mandalika merupakan areal di bagian selatan Pulau Lombok yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata terpadu.

        Kawasan wisata Mandalika yang secara administrasi berada di wilayah Kabupaten Lombok Tengah itu pernah dilirik oleh perusahaan Dubai, Emaar Properties, LLC, yang merencanakan pengembangan kawasan wisata terpadu, namun batal karena terkena dampak krisis finansial global di penghujung tahun 2008.

        Padahal, Pemerintah Indonesia yang diwakili PT BTDC dan Pemerintah Dubai yang diwakili Emaar Properties LLC telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengembangan kawasan wisata terpadu di Pulau Lombok, tanggal 19 Maret 2008.

        Lahan investasi yang akan dipergunakan Emaar Properties LLC dan PT BTDC itu seluas 1.250 hektare yang terletak di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah.

        Emaar Properties berencana menginvestasikan Rp21 triliun dalam kurun waktu 15 tahun pada tiga periode, setiap periode lima tahun dengan nilai investasi tujuh triliun rupiah.

        Karena Emaar membatalkan rencananya, maka BTDC mengubah konsep pengembangan kawasan wisata Mandalika itu, dengan konsep yang menyerupai perencanaan dan pengembangan kawasan wisata Nusa Dua, kawasan paling ujung selatan Pulau Bali.

        BTDC akan membangun infrastruktur dasarnya kemudian menggandeng mitra investor sama seperti di Nusa Dua.

        Dalam konsep pengembangan wisata Mandalika itu, BTDC membaginya dalam tiga klaster, guna memanfaatkan potensi areal seluas 1.250 hektare.

        Klaster pertama atas zonasi I mencakup areal seluas 275 hektare yang diperuntukan bagi pengembangan "residence" atau kawasan perumahan elit, yang mungkin akan dijual kepada publik.

        Klaster kedua atau zonasi II mencakup areal seluas 350 hektare untuk pembangunan kawasan perhotelan, vila dan berbagai resort dengan penataan eksklusif.

        Sementara zona III seluas 625 hektare juga untuk perhotelan dan vila serta bangunan elit lainnya. Bahkan, akan ada dua lapangan golf.

        Masing-masing zonasi mempunyai karakteristik tersendiri, seperti  yang ada di Nusa Dua, Bali.

        Namun, para wakil rakyat di DPRD NTB menolak penguasaan BTDC dalam pengembangan kawasan wisata Mandalika itu, sehingga mendesak Gubernur NTB untuk menyikapi permasalahan tersebut.

        Menurut Gubernur NTB periode 2008-2013 itu, lahan seluas 1.250 hektare di kawasan Mandalika itu dibebaskan kepada PT BTDC sebagai salah satu syarat pemenuhan rencana investasi Emaar Properties, LLC.

        "Dulu dilepas sebagai salah satu syarat pemenuhan rencana investasi Emaar, tetapi pelepasan itu disebut untuk investasi Emaar sehingga kalau tidak jadi, ada ruang untuk didiskusikan lagi," ujarnya.

        Karena itu, kata Zainul, Pemprov NTB tengah berupaya agar ada pengelolaan dan pemanfaatan lebih besar untuk daerah, terkait kawasan wisata Mandalika itu.

        Di antaranya, upaya daerah melalui BUMD bersama BTDC membentuk perusahaan bersama (join venture) yang akan menjual potensi pariwisata Mandalika itu.

        "Kita gabung kepentingan pusat dan daerah kemudian bentuk salah entitas, mungkin saja namanya Mandalika Lombok Tourism Development Corporation atau apapun namanya, nanti dibicarakan dengan DPRD NTB dan yang terpenting porsi daerah di perusahaan itu harus signifikan," ujarnya. (*)

Ahad, 24 Julai 2011

Tips Menikmati Liburan di Lombok


Pariwisata Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) kini kian menyaingi tetangga sebelahnya, Bali. Lombok bisa dibilang merupakan salah satu destinasi wisata yang paling komplit karena memiliki banyak potensi alam yang menakjubkan mulai dari Gunung Rinjani hingga pantai-pantai eksotis yang masih "perawan" seperti Pantai Kuta, Tanjung Aan, hingga pulau-pulau kecil (gili) yang tak kalah menawan.
Untuk berlibur di Pulau Lombok, ada tujuh cara yang bisa dilakukan agar liburan Anda tak terlupakan. Cara ini bisa dilakukan bagi para pelancong yang terbiasa menjadi backpacker maupun yang bukan.
1. Siapkan Itinerary dengan Matang Spontanitas memang terkadang membuat liburan semakin seru. Namun, apabila Anda hanya memiliki waktu terbatas untuk berlibur, alangkah baiknya Anda menyiapkan rencana perjalanan (itinerary) dengan matang. Coba carilah informasi sebanyak mungkin dari dunia maya mulai dari tempat menginap, alat transportasi, hingga jarak dan waktu tempuh ke tempat-tempat yang akan Anda tuju. Dengan demikian, waktu Anda tidak akan terbuang dengan diskusi-diskusi seputar tempat yang akan ditujukan. Apalagi, jika Anda berlibur berkelompok, rencana perjalanan yang matang dan telah disepakati sebelumnya akan menghindari konflik yang bisa mengganggu liburan.
Dalam menyiapkan rencana perjalanan yang matang, jangan lupa cek agenda festival yang ada di Lombok saat Anda berkunjung. Untuk mengetahuinya, carilah agenda pariwisata Lombok dalam situs www.visitlomboksumbawa.net. Misalnya, di bulan Juli 2011, Lombok memiliki agenda pariwisata yang sayang jika dilewatkan seperti Malean Sapi (pacu sapi) di Lombok Barat dan Festival Senggigi di Desa Batu Layar, Kabupaten Lobar, Lombok Barat.


2. Sewa Mobil Menyewa mobil memang mengharuskan biaya perjalanan menjadi sedikit lebih mahal daripada menggunakan angkutan umum di Lombok seperti Bemo (angkot) atau pun Cidomo (semacam dokar). Namun, apabila Anda berlibur berkelompok maka biaya transportasi bisa jadi lebih murah. Untuk menyewa mobil di Lombok dengan jenis mobil Avanza tarifnya mencapai Rp 300.000 untuk delapan jam sudah termasuk sopir. Mobil juga bisa menjangkau wilayah yang lebih jauh daripada angkutan umum. Pasalnya, apabila Anda menginap di Mataram, bemo dan cidomo lebih jarang ditemui. Dua angkutan umum andalan Lombok itu lebih banyak dijumpai di luar kota Mataram.
Keuntungan lain dengan menyewa mobil adalah mendapatkan bonus tour guide gratis dari sang sopir. Biasanya, sopir yang merupakan warga asli sana sudah hapal tempat-tempat wisata yang sering dikunjungi turuis maupun tempat-tempat lain yang jarang dikunjungi tapi menyimpan potensi kekayaan alam yang luar biasa. Jangan lupa, saat menyewa mobil Anda sudah memiliki kesepakatan dengan sang sopir tentang tarif penyewaannya untuk menghindari perdebatahn saay pembayaran nanti
.
3. Extra Cash Hampir seluruh tempat wisata di wilayah Lombok tidak dipungut biaya seperti di sentra gerabah Desa Banyumulek, desa tradisional suku Sasak, Desa Sade, dan Pura Lingsar. Namun, saat Anda memasuki tempat-tempat itu, biasanya ada sebuah kotak amal dan sebuah buku jurnal besar untuk menuliskan nilai sumbangan yang Anda berikan. Ada baiknya Anda memberikan sumbangan itu seikhlasnya bisa Rp 5.000-Rp 10.000. Sumbangan itu nantinya digunakan untuk memajukan desa tersebut.
Selain itu, agar Anda memperoleh cerita dan sejarah yang lengkap seputar tempat wisata, Anda bisa menggunakan tour guide lokal asli desa tersebut. Biaya tour guide ini juga tidak ditetapkan, semuanya seikhlas hati Anda. Oleh karena itu, siapkanlah uang-uang kecil bernominal Rp 5.000 dan Rp 10.000,- untuk memberikan sumbangan-sumbangan itu.

4. Jangan Sia-siakan Waktu dan Berhentilah di Tempat Tak Terduga Saat Anda mengunjungi Pulau Lombok, sebenarnya banyak tempat yang bisa Anda eksplor selain tempat-tempat wisata resmi yang sering dikunjungi turis. Oleh karena itu, mulailah hari Anda mengeksplor pulau ini sedari pagi misalnya mulai jam 7 pagi. Pada jam itu, di sepanjang jalan di wilayah Sukarara maupun Batu Jayi, Lombok Barat, para petani suku Sasak masih tampak beraktivitas menanam padi di tengah embun pagi yang mulai terangkat. Sinar matahari yang mulai menyingsing juga semakin menambah kecantikan pemandangan hamparan hijau lahan pertanian itu.
Jika Anda merupakan pecinta fotografi, jangan sia-siakan kesempatan untuk mengabadikan momen ini. Berhentilah sejenak dan mulailah mengabadikan aktivitas para petani wanita yang tengah menanam padi, petani laki-laki yang tengah membajak sawah, dan akvitas para tengkulak yang tengah membeli gabah dari petani. Mulailah bersosialisasi dengan penduduk setempat, menyapa dan memperkenalkan diri. Lambat laun, mereka pun akan mulai bercerita tentang aktivitas dan kehidupannya sebagai Petani Sasak. Jika Anda beruntung dan mereka merasa nyaman, bisa jadi ajakan santap bareng sarapan pagi di pinggir sawah akan meluncur dari para petani ini.
Anda juga bisa melakukan pemberhentian di pasar-pasar tradisional terbuka yang ada di pinggir jalan. Di Lombok, ada hari pasar di mana seluruh pedagang dari seluruh wilayah Lombok berkumpul di satu titik seperti di pasar Sengkol, Lombok Tengah. Hari Pasar biasanya jatuh pada hari Senin dan Kamis.
Jadi  jangan pernah menyia-nyiakan waktu Anda berdiam diri di dalam hotel, beraktivitaslah sedari pagi, bersosialisasi dengan masyarakat setempat dan berhentilah mana kala Anda melihat suatu aktivitas yang menarik.

5. Siapkan Sunblock Salah satu pariwisata andalan Pulau Lombok adalah pantai-pantainya yang eksotis yang tersebar dari mulai Lombok Barat hingga Lombok Selatan. Di Lombok Barat terdapat Pantai Senggigi dan tiga gili yang terkenal yakni Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Di Lombok Selatan terdapat Pantai Kuta, Tanjung Aan, dan Pantai Mawun. Di pantai-pantai itu, Anda bisa melakukan beragam aktivitas seperti berjemur, snorkeling, diving, hingga berselancar. Oleh karena itu, sun block wajib selalu dibawa karena panasnya matahari pesisir pantai itu bisa membakar kulit Anda. Dengan melumuri tubuh dengan sunblock, Anda tidak perlu lagi pusing memikirkan kulit yang terbakar dan bisa lebih menimati bermain pantai kapan pun.

6. Berpakaian Sopan Mayoritas penduduk Lombok adalah suku Sasak yang beragama Islam. Mereka pun masih menjunjung tinggi norma agama dan sosial dalam bermasyarakat. Meski sudah menjadi lokasi tujuan turis, namun para turis tidak bisa sembarangan dalam berpakaian. Pakaian yang terbuka hanya akan mengundang tatapan sinis penduduk lokal. Hal ini menandakan bahwa Anda tidak menghormati penduduk di sana. Aturan lain yang berlaku yakni dilarang mabuk-mabukan di tempat terbuka. Aturan tidak tertulis ini lebih ketat lagi terjadi saat bulan Ramadhan, ketika umat muslim mulai berpuasa.

7. Siap-siap Berpesta di Gili dan Senggigi! Hiburan malam hari di Pulau Lombok terbilang minim, tidak seperti Bali yang pariwisatanya hidup selama 24 jam. Di pusat kota Mataram, aktivitas warga mulai sepi mulai pukul 20.00 WITA. Namun, apabila Anda masih ingin menjelajah keindahan Lombok di malam hari, Anda bisa langsung meluncur ke Pantai Senggigi. Di sana, belasan cafe terbuka, karaoke, hingga restoran sea food membanjir dan buka hingga dini hari.
Apabila Anda sedang menginap di Gili Trawangan, sempatkanlah merasakan keindahan malam di pulau kecil ini. Biasanya, setiap tengah malam Gili Trawangan menggelar pesta dan hiburan musik bagi para turis yang datang. Di sini, para turis bisa meluapkan kegembiraannya dan menari sesuka hati hingga pagi menyingsing.

Selasa, 12 Julai 2011

Nasi Puyung Khas Lombok, Pedas Mantap!

Berbicara makanan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), lidah kita mungkin akan langsung mengenang lezatnya ayam bakar Taliwang. Ayam yang termahsyur dan menjadi salah satu ikon kuliner khas Lombok itu bahkan sudah banyak ditemui di kota-kota lain seperti Jakarta dan Bandung.
Namun, selain ayam Taliwang, Lombok juga memiliki satu menu masakan yang tak kalah menggodanya yakni Nasi Puyung. Dan bisa jadi Nasi Puyung ini hanya bisa Anda jumpai di Pulau Lombok. Jadi, jika Anda berkesempatan berada di Lombok, jangan lewatkan santapan segar dan bikin keblinger ini.
Nama Nasi Puyung diambil dari nama daerah asalnya yakni Kampung Puyung, Lombok Tengah, NTB. Pelopor pembuat Nasi Puyung ini merupakan seorang penjual nasi yaitu Papuk Isum yang berasal dari kampung Puyung. Dia sudah berjualan Nasi Puyung sejak tahun 1980-an dan kini usahanya kian membesar dan sudah ditangani oleh anak dan cucunya. Karena kelezatannya, Nasi Puyung kian menjamur hingga ke pusat kota seperti di Mataram, Lombok Barat.
Di Mataram, nama kedai yang asli berasal dari Kampung Puyung adalah Nasi Balap Puyung Inaq Esun. Kedai sederhana ini terletak di depan Hotel Grand Legi, Jalan Sriwijaya, Mataram dan buka setiap hari mulai pukul 09.00-21.00.
Anwar, seorang penjaga kedai itu, mengatakan bahwa untuk menjaga keaslian rasa, Nasi Puyung langsung diambil setiap pagi dari Kampung Puyung, Lombok Tengah.
"Nasi Puyung yang ini asli dikelola sama generasi ketiganya dari Kampung Puyung. Setiap pagi, kita ambil lauk pauknya di sana. Tapi kalau nasi, kami buat sendiri di sini," ujar Anwar.
Penampilan Nasi Puyung tidak terlalu istimewa dengan nasi putih yang diletakkan di atas daun pisang. Tetapi, kenikmatan Nasi Puyung ini justru terletak pada lauk pauknya yang terdiri dari sambal, kedelai goreng, suwiran, dan daging ayam cincang serta kelapa parut. Sebagaimana masakan Lombok lainnya yang terkenal pedas, Nasi Puyung ini mungkin ada di peringkat tertinggi soal kepedasannya.
Uniknya, saat pertama menyantap daging ayam cincang yang sudah dilumuri sambal, rasanya renyah tidak terlalu pedas. Mulut pun seakan tak bisa berhenti mengunyah. Satu demi satu ayam cincang itu masuk ke dalam perut. "Wah enak! Pedasnya pas, nggak sepedas yang dibilang orang," ucap salah seorang rekan.
Namun, perkataan itu kembali ia ralat setelah beberapa menit kemudian perutnya mulai terasa panas. "Puedeeesss tenaaan iki! Segerr...," ujarnya dengan logat Jawa.
Dua gelas teh tawar hangat pun sukses menemani santapan Nasi Puyung yang harganya hanya Rp 8.000 ini. Anwar mengungkapkan bahwa rasa pedas itulah yang hingga kini dipertahankan sejak tahun 1980-an. Kuncinya ada pada cabai kering khas Lombok. Rasa pedas kelas wahid!

Sabtu, 9 Julai 2011

"Lombok, Jangan Iri pada Bali"

 LOMBOK, KOMPAS.com - Keberadaan provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sering kali disebut sebagai Bali ke-2 di Indonesia. Singkatan NTB pun kerap diplesetkan menjadi "Nasib Tergantung Bali".
Padahal, potensi kekayaan alam yang dimiliki NTB tak kalah dengan yang dimiliki Bali. Bali memang sudah menjadi pulau yang terkenal seantero dunia. Provinsi itu pun pernah menyabet penghargaan Pulau Terbaik di Dunia pada tahun 2009 dari majalah Travel and Leisure, hasil jajak pendapat wisatawan seluruh dunia.
Kini, NTB memang masih belum setenar Bali. Namun, ditargetkan pada tahun 2012, reputasi NTB di tingkat dunia akan bisa berkibar dalam program Visit Lombok Sumbawa 2012.
Terhadap cita-cita NTB yang sudah ada di depan mata ini, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, mengingatkan warga NTB, khususnya yang di Pulau Lombok, untuk tidak perlu iri terhadap prestasi yang diraih tetangganya, Bali.
"Warga Lombok, jangan jealous (iri) sama Bali, mumpung ada pulau terbaik di dunia yang dekat dengan di sini. Maka ambillah ilmu sukses dari Bali," ucap Wacik saat membuka acara "Lombok Sumbawa Pearl Fetsival 2011" di Hotel Grand Legi, Mataram, NTB.
Ia meminta kepada seluruh unsur pemerintahan daerah untuk memperhatikan masyarakat yang hidup di wilayah yang berpotensi sebagai destinasi wisata yang menarik.
"Sekolahkan 50 orang Lombok di sekolah tinggi pariwisata Bali, berikan beasiswa. Suruh dia magang di sektor pariwisata di Bali. Begitu dia sudah dapat ilmu, minta kembali dan mulai gerakkan pariwisata di sini," ungkap Wacik.
Ia mengaku optimis NTB mampu menjadi Bali berikutnya yang sukses mempromosikan sektor pariwisatanya hingga ke berbagai negara. Dalam kesempatan itu, Menbudpar juga mengingatkan bahwa pemprov NTB harus memperhatikan lima faktor utama yang berpengaruh dalam industri pariwisata.
Lima faktor itu yakni alam, budaya, manusia, makanan, dan harga. Seluruh faktor itu nyaris sudah dipenuhi provinsi Bumi Gora ini. Namun, masih ada satu hal yang menjadi sorotan Wacil yakni terkait dengan perilaku masyarakat NTB.
"Janganlah ada tawuran karena itu akan menakutkan para investor. Investor tidak akan mau menanamkan modal pada wilayah-wilayah yang rawan. Saya minta semua warga Lombok untuk sambut Lombok sebagai pintu gerbang pariwisata Indonesia," tandas Wacik.

Kilauan Mutiara Laut Selatan di Lombok

LOMBOK, KOMPAS.com - Menjadi sebuah provinsi yang dikelilingi lautan di tiap sisinya, membuat Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki potensi kekayaan laut yang tinggi. Luas perairan lautnya sekitar 29.159,04 km2, panjang pantai 2.333 km, perairan karang sekitar 3.601 km2, dan terdiri dari 278 pulau-pulau.
Lokasi ini pun tak ayal menjadi tempat yang cocok bagi karang-karang laut hidup. Karang laut yang hidup di wilayah perairan Nusa Tenggara pada umumnya berjenis Pinctada Maxima yang menghasilkan Mutiara Laut Selatan (South Sea Pearl) dan menjadi primadona mutiara di dunia. Hal ini karena jenis mutiara Lombok, khususnya, memiliki berbagai macam warna bahkan terdapat 27 jenis warna mutiara Lombok yang bisa dihasilkan.
Bervariasinya warna yang dimiliki mutiara Lombok itu bukan tanpa sebab. Pasalnya, berjutaan tahun lalu wilayah Nusa Tenggara menjadi tempat bertemunya persebaran spesies kerang berbibir kuning atau emas yang berada di Palawan, Filipina sampai ke Kepulauan Nicobar dengan spesies kerang berbibir putih di Papua hingga ke Australia. Sehingga, nyaris seluruh warna bisa ditemukan di mutiara Lombok.
"Namun, yang menjadi keunggulan NTB itu ada tiga warna yakni Bronze seperti tembaga, metal seperti pelor sepeda motor, dan emerald emas agak kehijauan. Keunggulan inilah yang tidak didapatkan di tempat lain," ucap Wakil Ketua Bidang Organisasi Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi), Bambang Setiawan, dalam acara Lombok Sumbawa Pearl Festival 2011, di Mataram, NTB.
Dengan banyaknya keunggulan itu ditambah dengan kondisi laut yang sangat mendukung perkembangan mutiara laut, akhirnya banyak pengusaha yang kemudian mulai menekuni serius bisnis mutiara Lombok ini.
Sebanyak 36 perusahaan mutiara, tiga di antaranya perusahaan asing, tersebar di Pulau Lombok dan Sumbawa. Dari sekitar 2.000 lokasi budi daya mutiara di seluruh NTB, sudah termanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan mutiara yang ada. Lokasi budidaya mutiara tersebut tersebar di wilayah pesisir seperti Gili Gede (Pelayan, Bolangis), Gili Asahan (Labuhan Poh), Teluk Sire Lombok Barat, Sembelia Lombok Timur, Tanjung Bero, Teluk Mapin, Pulau Moyo dan Teluk Saleh, Sumbawa, Kwangko/Kempo, Teluk Sanggar, Dompu dan Teluk Sape serta Teluk Waworada, Bima.
Kini, produksi mutiara NTB bisa mencapai 600 kilogram per tahun. Mutiara-mutiara itu kemudian dijual kembali kembali ke para produsen perhiasan mutiara di dunia seperti New York (Amerika Serikat), Tokyo (Jepang) , Geneva dan Zurich (Swiss), serta Milan (Italia). Apabila sudah diaplikasikan ke dalam bentuk perhiasan, nilainya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Keindahan akan kemilau mutiara laut asli Lombok ini pun diakui oleh seorang pengusaha mutiara asal Australia yakni Simon Adams. Simon merupakan Managing Direcrtor Atlas South Sea Pearl, sebuah perusahaan nomor lima di dunia dalam menghasilkan mutiara Laut Selatan. "Kualitas mutiara di Indonesia, juga di Lombok, sangat baik. Secara umum, bibir kerang di Indonesia itu lebih berwarna emas dan inilah yang disukai para pembeli. Jadi Indonesia tidak bisa dibilang inferior dalam industri ini," ujar Simon.
Ia bahkan mengakui dirinya sering berpergian keliling dunia untuk mencari mutiara terbaik sejagat raya dan ia menemukannya di Indonesia. Di dalam acara Lombok Sumbawa Pearl Festival 2011, Simon bahkan menyempatkan diri untuk mengikuti lelang mutiara Lombok yang akhirnya ia menangkan.
"Saya kira saya sudah menemukan mutiara terbaik itu ada di sini, di Indonesia," ucapnya. Melihat potensi mutiara yang begitu besar di Indonesia, Atlas pun menanamkan investasi dalam tiga lokasi pembudidayaan mutiara laut selatan yakni di Raja Ampat, Bali; Flores, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Usai dipanen, mutiara itu diekspor ke Jepang.

Jumaat, 8 Julai 2011

200 Kg Mutiara Berkualitas Siap Dilelang

JAKARTA, KOMPAS.com - Lombok Sumbawa Pearl Festival menampilkan 200 kilogram mutiara berkualitas dari seluruh pelosok Indonesia untuk dilelang. Kegiatan kali ini sudah ketiga kalinya dilaksanakan. Tahun 2011, panitia menargetkan total transaksi mencapai 150.000 dollar AS atau senilai Rp 1,2 miliar. Hal ini disampaikan Wakil Kepala Bidang Organisasi Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi), Bambang Heriawan.
"Kami menargetkan tahun ini nilai lelang mencapai 150.000 dollar AS," ucap Bambang.
Jumlah itu tiga kali lipat dari nilai transaksi yang diperoleh tahun lalu yakni 45.000 dollar AS. Sebanyak 36 buyer akan mengikuti lelang yang dilakukan secara tertutup ini yang sebagian besar berasal dari luar negeri seperti Jepang, Hongkong, dan negara-negara Asia Tenggara.
Meski banyak buyer dari luar negeri, Bambang melihat animo buyer dalam negeri dalam pelaksanaan festival kali ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Hal ini lantaran nama Lombok Sumbawa Pearl Festival sudah mulai dikenal dan menjadi agenda tahunan pariwisata Lombok Sumbawa.
Selain itu, kepercayaan buyer dalam negeri juga meningkat karena produk-produk yang ditampilkan adalah mutiara para anggota Asbumi.
"Mereka percaya karena anggota-anggota kami memiliki kualitas mutiara yang sangat baik. Karena biasanya kami pameran di Kobe, Jepang," ujar Bambang.
Pemenang lelang akan diumumkan pada Jumat (8/7/2011) malam ini oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik dalam pembukaan Lombok Sumbawa Pearl Festival 2011, di Hotel Grand Legi, Mataram. Terkendala Harga Meski mulai mendapat sorotan dunia, bisnis mutiara Indonesia masih memiliki tantangan persoalan harga.
Walaupun mempunyai mutiara South Sea Pearl khas Nusa Tenggara dengan kualitas nomor satu di dunia, harga jual mutiara masih kalah dari Filipina, Australia, dan Jepang. Harga mutiara laut dari Jepang, Australia, dan Filipina bisa mencapai 10.000 yen per mome di pasar dunia. Satu mome setara dengan 3,75 gram mutiara. Sedangkan, harga mutiara asal Indonesia secara keseluruhan baru 5.000-6.000 yen per mome di pasar dunia.
"Permasalahan di tempat kita adalah soal kualitas. Di sini, seluruh mutiara dibawa keluar mau yang kualitasnya rendah sampai yang tinggi. Sehingga marjinnya terlalu luas," ujar Bambang.
Sementara di negara-negara lain, misalnya Myanmar, pemerintah mengambil alih perdagangan mutiara yang diekspor ke luar negeri.
"Di Myanmar, hanya mutiara-mutiara kelas A saja yang bisa dijualbelikan ke luar. Kalau yang di luar itu dijadikan aksesori. Harusnya di sini juga dibuat seperti itu," tutur Bambang.
Padahal, diakuinya, Indonesia berada di peringkat pertama dalam hal volume ekspor ke luar negeri. Di peringkat kedua baru Australia.
"Indonesia menguasai 53 persen pasar dunia. Kebutuhan mutiara dunia saat ini 9-10 ton per tahun," ungkap Bambang.
Namun, dari segi peringkat harga, Indonesia berada di peringkat 4. Peringkat pertama dan seterusnya yakni, Australia, Myanmar, dan Filipina.

Mutiara Ikut Promosikan Pariwisata NTB

JAKARTA, KOMPAS.com — Lombok merupakan sentra perdagangan mutiara terbesar di Indonesia. Lombok pun merupakan destinasi wisata unggulan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Oleh karena itu, budidaya mutiara pun menjadi obyek wisata. Mutiara pun digunakan sebagai ajang promosi pariwisata NTB yang dikemas dalam ajang Lombok Sumbawa Pearl Festival 2011.
"Produksi mutiara di NTB mencapai 361,071 ton dengan nilai investasi sebesar Rp 126 miliar," kata Gubernur NTB M Zainul Madji dalam jumpa pers terkait festival tersebut di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (28/6/2011). Di Lombok, jenis mutiara yang dibudidayakan adalah Mutiara Laut Selatan.
"Mutiara kami kualitas tinggi, beda misalnya jika dibanding yang buatan air tawar atau di negara-negara lain. Mutiara Laut Selatan tidak bisa tumbuh di semua tempat, hanya beberapa lokasi di Indonesia. Salah satunya di NTB. Laut kita memungkinkan jika digunakan untuk mengembangkan Mutiara Laut Selatan dengan optimal," ungkap Zainul.
Sementara itu, Bambang Setiawan dari Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia menuturkan bahwa mutiara dari NTB memiliki keunggulan tersendiri. Ia menambahkan, mutiara tersebut awalnya dari perairan Indonesia, tepatnya di Banda, Maluku.
"Mutiara itu lalu menyebar sampai ke Filipina, Australia, bahkan ke Myanmar. NTB keuntungannya adalah mutiara gold dan mutiara silver bertemu di NTB. Jadi, bercampurnya di NTB. Hasilnya, mutiaranya memiliki warna paling kaya," ucapnya. Akibatnya, lanjut Bambang, Mutiara Laut Selatan asal NTB pun bernilai paling tinggi di dunia.
Ia juga menjelaskan bahwa mutiara silver (mutiara putih) menyebar dari Banda ke wilayah timur, mulai dari Maluku, Irian, sampai Australia. Sementara itu, mutiara gold (mutiara kuning) menyebar ke wilayah barat dan utara. Adapun NTB, menurutnya, menjadi titik pertemuan antara mutiara putih dan mutiara kuning. Mutiara yang dihasilkan pun memiliki perpaduan warna tersebut.
"Kelemahan kita belum ada pedagang yang membawa keluar. Prosesnya selalu ekspor," katanya. Namun, Dirjen Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Sapta Nirwandar melihat hal tersebut menjadi peluang bagi pasar pariwisata.
"Pedagang yang datang ke NTB untuk membeli mutiara bisa saja lalu mereka jalan-jalan di NTB setelah transaksi, apalagi mereka ini high end tourist. Mereka enggak segan-segan mengeluarkan uang banyak untuk berwisata," ungkapnya.
Dalam Lombok Sumbawa Pearl Festival 2011 akan diadakan lelang mutiara yang diikuti oleh pembeli dari 36 negara. Mutiara yang akan dilelang sebanyak 200 kilogram dan berasal dari petani mutiara se-Indonesia, seperti NTB, Maluku, Papua, dan Ternate.
Lombok Sumbawa Pearl Festival 2011 merupakan tahun ketiga penyelenggaraan festival tersebut. Festival itu akan dilaksanakan di kawasan Senggigi, Lombok, pada 8-10 Juli 2011. Akan ada program acara panen mutiara, pemilihan Putri Mutiara, pentas seni budaya, dan masih banyak lagi.

Dibuka, Lombok Sumbawa Pearl Festival!

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor pariwisata kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mulai diramaikan dengan kegiatan "Lombok Sumbawa Pearl Festival" yang akan dibuka, Jumat (8/7/2011). Acara bertaraf internasional ini akan dibuka Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, Jero Wacik, di Hotel Grand Legi, Mataram.
Pada pembukaan festival yang sudah berlangsung tiga kali ini, sejumlah kegiatan digelar seperti pameran dan panen mutiara, tarian daerah, pameran kerajinan, pemilihan Putri Mutiara, serta pelalangan mutiara. Bahkan, kegiatan pelelangan mutiara sudah dilakukan mulai Kamis (7/7/2011).
Sebanyak 33 buyer hingga sore ini sudah mendaftarkan diri. Mereka juga telah menentukan harga yang diinginkannya melalui pelelangan tertutup.
"Kemarin ada 15 orang dari luar negeri, dan 18 orang hari ini. Kami masih menunggu buyer dari Jepang yang tertarik membeli mutiara kita," kata Wakil Ketua Bidang Organisasi Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi), Bambang Setiawan, Kamis (7/7/2011), di Mataram.
Selain itu, lanjut Bambang, buyer dari dalam negeri saat ini semakin meningkat. Mereka percaya, mutiara anggota Asbumi merupakan mutiara yang teruji kualitasnya dan terjamin keasliannya.
"Mereka tahu kalau dari Asbumi, mutiara itu pasti dalam kualitas tinggi," tutur Bambang.
Dalam pelelangan mutiara ini, Lombok Sumbawa Pearl Festival 2011 menampilkan 200 kilogram mutiara dari seluruh Indonesia. Jumlah ini lebih banyak 10 kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 20 kilogram.
Adapun mutiara yang menjadi favorit adalah mutiara asal Nusa Tenggara yang memiliki 27 variasi warna. Konon, mutiara asal Nusa Tenggara merupakan mutiara dengan kualitas nomor wahid di dunia.
Sebelumnya, Dirjen Pemasaran Kemenbudar, Sapta Nirwandar, mengatakan promosi festival ini sudah semakin mendunia. Lombok Sumbawa Pearl Festival 2011 ini juga menjadi kalender tetap bagi pecinta mutiara dari berbagai negara.
"Mereka sudah mengetahui kualitas dan keindahan mutiara Lombok. Dengan festival ini, pariwisata di Lombok juga akan semakin terangkat," Sapta.
Saat ini, total produksi mutiara Lombok mencapai 361,71 ton. Perusahaan yang menginvestasikan di budidaya mutiara cukup menggembirakan. Hingga kini total nilai investasi budidaya mutiara mencapai Rp 126,95 miliar, terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 76,173 miliar dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 50,782 miliar.

Isnin, 27 Jun 2011

Tour & Travel - Lombok

Keterangan
:
Tur lombok Sasak dan Tur Gilli Trawangan untuk 4 hari
Tur harga dalam Rupiah Per Orang (Berlaku untuk pemegang WNI & KITAS)
Minimum 02 pax perjalanan bersama

Hari 01: Jakarta-Lombok
Tiba di Lombok, ke hotel. Acara bebas
Hari 02: Tur sasak Tradisional
Sarapan pagi di hotel. Tur Sasak Tradisional termasuk Desa Banyumulek yang terkenal dengan gerabah tradisional lombok. Kemudian mengunjungi Sukarara tempat kerajinan atau songket. Kemudian mengunjungi Suku Sasak di Rambitan dimana rumah yang terbuat dari Bale Balak (bahan bangunan terbuat dari kayu, bambu, dan biji-bijian). Tur berakhir dengan mengunjungi Pantai Kuta / Tanjung Aan yang terkenal dengan pasirnya yang lembut dan keras.
Hari 03: Tur Pulau Gili Trawangan
Sarapan di hotel, mengunjungi Gili Trawangan termasuk makan siang
Hari 04: Lombok-Jakarta
Sarapan di hotel.
Paket Termasuk:
  Airport Transfer - Hotel - Airport
  02 Malam akomodasi sebagai pilihan Anda
  Tur dan Makanan sebagai program
  Pemandu berbahasa Indonesia
  1% PPN
Paket termasuk:
  Tiket pesawat Jakarta-Mataram-Jakarta
  Tips untuk pemandu lokal dan sopir
  Biaya pribadi seperti: laundry, telepon, dll

Alamat:
PT. Wisata Dewa Tour & Travel
Jl. Balikpapan No.5
Jakarta Pusat 10160
Fax (+62 21) 231 2450

Kontak
:
(+62 21) 231 2338 / (+62 21) 351 8007

Khamis, 21 April 2011

MENJAJAL ANEKA PEPES DI "PAWON MIRASA"

Mataram, 21/4 (ANTARA) - Masyarakat di Pulau Lombok atau wisatawan yang sedang berlibur ke pulau ini, kini tidak perlu risau untuk bisa menikmati menu masakan khas Sunda. Sebab, di Kota Mataram telah hadir Rumah Makan "Pawon Mirasa" yang menawarkan aneka masakan khas Sunda.

Salah satu menu masakan yang ditawarkan rumah makan di Jalan Bung Karno Mataram tersebut adalah berbagai jenis pepes, seperti pepes jamur, pepes ikan tuna, pepes telur asin dan lain sebagainya. Aneka pepes yang dibungkus daun pisang itu rasanya bisa jadi tidak kalah dibandingkan yang ditawarkan rumah makan di tanah parahayangan.
Selain pepes, seperti ciri khas masakan Sunda pada umumnya, di rumah makan yang terdiri dari tiga lantai ini juga menawarkan aneka lalapan dengan berbagai jenis sambal, baik sambal mangga, sambal cabe hijau, sambal tomat, sambal terasi dan lainnya.

Bahkan, bagi penggemar "nasi timbel" juga bisa menikmatinya disini. Satu paket nasi putih yang dibungkus daun pisang, ayam goreng, sambal dan lalapan menjadi menu yang menawarkan rasa sensasional.
Usai menikmati aneka makanan, pengunjung bisa menikmati pula aneka minuman hangat maupun dingin, seperti teh hangat, kopi, es doger dan aneka minuman lain.

Jika berkunjung ke rumah makan ini cukup nyaman karena area parkirnya luas dan tempat duduk yang tersedia juga cukup banyak. Pengunjung dapat memilih tempat duduk di lantai 1, atau yang mau "meeting" dapat mengambil tempat duduk di lantai 2.
Sementara itu, bagi yang merokok telah tersedia di lantai 3. Lantai paling atas ini merupakan ruang terbuka dengan sejumlah "brugak" dengan berbagai panorama seperti di alam bebas. Bunyi air mengalir dari taman yang berhiaskan aneka tanaman, menjadi tempat yang nyaman untuk menghilangkan kepenatan.

Nah, bagi anda penggemar menu masakan Sunda tidak ada salahnya mencoba di rumah makan ini. Lokasi di tengah kota menjadikan rumah makan ini juga mudah dijangkau. Jadi, sangat "recomended". (*)


Sabtu, 2 April 2011

din LOMBOK di buru polisi malaysia, karena kasus perampokan. di sabk berenam selangor.


SABAK BERNAM: Empat lagi saki-baki kumpulan Rantau Sabak diketuai Samaldin Muda atau Din Lombok kini diburu polis berhubung beberapa kejadian samun berkawan dan pecah rumah di daerah ini sejak awal tahun.
Oleh Nur Lela Zulkipli am@hmetro.com.my Ketua Polis Daerah Sabak Bernam, Superintendan Noor Mushar Mohamad, berkata hasil risikan polis, pihaknya menahan empat suspek termasuk perancang utama serta seorang wanita pada 3 Mac lalu.

Beliau berkata, suspek yang diburu dikenali sebagai Suhardi atau lebih dikenali sebagai Aweng, 25, Genoh, 25, Gadi atau Ghani 23, dan Jas, 22, malah pihaknya yakin semua mereka masih berada di negara ini.
“Kumpulan dianggotai warga asing itu menyasarkan pemilik ladang dan pemilik kebun kelapa sawit sebagai mangsa.

“Hasil siasatan mendapati, sejurus memasuki rumah mangsa, penyamun mengikat ibu jari kaki dan ibu jari tangan mangsa menggunakan wayar.

“Mereka mengugut akan mencederakan mangsa sebelum menggeledah rumah untuk mencari barang berharga seperti telefon bimbit, barang kemas, komputer riba dan wang tunai serta melarikan kenderaan mangsa,” katanya pada sidang media di sini, semalam.
Dengan tertangkapnya suspek terbabit, pihaknya menyelesaikan enam kes samun berkawan tanpa senjata api dan empat kejadian pecah rumah di daerah itu serta dua di Hutan Melintang, Perak.

Noor Mushar berkata, modus operandi penjenayah terbabit ialah mereka terlebih dulu melakukan pembahagian tugas sebelum samun.
“Biasanya kerja itu dilakukan jam 3 pagi hingga 6 pagi dan rumah dipecah masuk dengan mengopak cermin tingkap,” katanya.

Beliau berkata, kali terakhir kejadian samun dilakukan di Parit 15 Sungai Panjang, 1 Mac lalu, membabitkan kecurian sebuah Proton Wira dilarikan bersama wang RM2,500, lima telefon bimbit dan barang kemas.

Noor Mushar berkata, susulan itu, sepasukan polis dari Ibu Pejabat Polis Daerah (IPD) Sabak Bernam menubuhkan satu pasukan khas bagi menjejaki kumpulan terbabit.

“Kehadiran kumpulan itu menyumbang peningkatan kes jenayah di daerah ini khususnya pecah rumah dan samun berkawan.

“Sejak kumpulan ini mengganas, kerugian dianggarkan berjumlah RM150,000,” katanya meminta kerjasama orang ramai yang mempunyai maklumat kejadian itu supaya menyalurkan di balai polis berhampiran.

Hasil usaha polis juga membawa kepada penemuan semula tiga kenderaan milik mangsa yang dilarikan suspek dalam tiga kes samun berasingan iaitu sebuah kereta Proton Saga, Wira dan Avanza.