JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor pariwisata kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mulai diramaikan dengan kegiatan "Lombok Sumbawa Pearl Festival" yang akan dibuka, Jumat (8/7/2011). Acara bertaraf internasional ini akan dibuka Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, Jero Wacik, di Hotel Grand Legi, Mataram.
Pada pembukaan festival yang sudah berlangsung tiga kali ini, sejumlah kegiatan digelar seperti pameran dan panen mutiara, tarian daerah, pameran kerajinan, pemilihan Putri Mutiara, serta pelalangan mutiara. Bahkan, kegiatan pelelangan mutiara sudah dilakukan mulai Kamis (7/7/2011).
Sebanyak 33 buyer hingga sore ini sudah mendaftarkan diri. Mereka juga telah menentukan harga yang diinginkannya melalui pelelangan tertutup.
"Kemarin ada 15 orang dari luar negeri, dan 18 orang hari ini. Kami masih menunggu buyer dari Jepang yang tertarik membeli mutiara kita," kata Wakil Ketua Bidang Organisasi Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi), Bambang Setiawan, Kamis (7/7/2011), di Mataram.
Selain itu, lanjut Bambang, buyer dari dalam negeri saat ini semakin meningkat. Mereka percaya, mutiara anggota Asbumi merupakan mutiara yang teruji kualitasnya dan terjamin keasliannya.
"Mereka tahu kalau dari Asbumi, mutiara itu pasti dalam kualitas tinggi," tutur Bambang.
Dalam pelelangan mutiara ini, Lombok Sumbawa Pearl Festival 2011 menampilkan 200 kilogram mutiara dari seluruh Indonesia. Jumlah ini lebih banyak 10 kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 20 kilogram.
Adapun mutiara yang menjadi favorit adalah mutiara asal Nusa Tenggara yang memiliki 27 variasi warna. Konon, mutiara asal Nusa Tenggara merupakan mutiara dengan kualitas nomor wahid di dunia.
Sebelumnya, Dirjen Pemasaran Kemenbudar, Sapta Nirwandar, mengatakan promosi festival ini sudah semakin mendunia. Lombok Sumbawa Pearl Festival 2011 ini juga menjadi kalender tetap bagi pecinta mutiara dari berbagai negara.
"Mereka sudah mengetahui kualitas dan keindahan mutiara Lombok. Dengan festival ini, pariwisata di Lombok juga akan semakin terangkat," Sapta.
Saat ini, total produksi mutiara Lombok mencapai 361,71 ton. Perusahaan yang menginvestasikan di budidaya mutiara cukup menggembirakan. Hingga kini total nilai investasi budidaya mutiara mencapai Rp 126,95 miliar, terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 76,173 miliar dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 50,782 miliar.
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan